MEDIA 3
DIMENSI
1.
Pengertian
Media Tiga Dimensi
Media pembelajaran tiga dimensi, yaitu media yang
tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai
dimensi panjang, lebar,dan tinggi/tebal.1Media tiga dimensi juga dapat diartikan
sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi.
Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati,
dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat
dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia
sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit
untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di
mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media
pembelajaran yang efektif.
2.
Karakteristik Media Pembelajaran Tiga Dimens
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi
yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat
berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud
sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan
sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas
dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada.
Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin
dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya
dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif, seperti contoh
berikut,
- Widya wisata adalah kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui kunjungan ke suatu tempat di luar kelas sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
- Belajar benda sebenarnya melalui Specimen secara Terminologi artinya benda sebenarnya digolongkan atas dua, yaitu obyek dan benda contoh (specimen). Obyek adalah semua benda yang masih dalam keadaan asli dan alami. Sedangkan specimen adalah benda-benda asli. Namun ada juga benda asli tidak alami atau benda asli buatan, yaitu jenis benda asli yang telah dimodifikasi bentuknya oleh manusia.
- Belajar melalui Media tiruan sering disebut sebagai model. Belajar melalui model dilakukan untuk pokok bahasan tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung atau melalui benda sebenarnya.
- Peta timbul yang secara fisik termasuk model lapangan, adalah peta yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya permukaan bumi.
- Globe (model perbandingan) adalah benda tiruan dari bentuk bumi yang diperkecil. Globe dapat memberikan keterangan tentang permukaan bumi pada umumnya dan khususnya tentang lingkungan bumi, aliran sungai, dan langit.
- Boneka yang merupakan salah satu model perbandingan adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan atau binatang.
Pengklasifikasian
sebagaimana yang telah dibahas pada uraian terdahulu menjelaskan karakteristik
atau ciri-ciri spesifik masing-masing media berbeda satu sama yang lainnya
sesuai dengan tujuan dan maksud pengelompokan. Karakteristik media dapat
dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran,
perabaan percakapan, maupun penciuman atau kesesuainnya dengan tingkat hirarki
belajar.
Secara
umum karakteristik media tiga dimensi adalah sebagai berikut:
- Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak,
- Penyajiannya berada dalam kontrol guru,
- Cara penyimpanannya mudah (praktis),
- Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera,
- Menyajikan objek-objek secara diam,
- Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap,
- Lebih mahal dari kelompok media grafis,
- Sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu,
- Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual,
- Praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas,
- Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.
3.
Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi
Kelebihan Media Tiga Dimensi yaitu,
Menurut Moedjiono (1992) kelebihan dari media visual tiga
dimensi:
1) Memberikan pengalaman secara langsung
2) Penyajian secara konkrit dan menghindari
verbalisme
3) Dapat menunjukkan objek secara
utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya
4) Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
5) Dapat menunjukkan alur suatu proses
secara jelas.
Kelemahan Media
Tiga Dimensi yaitu,
1) Tidak bisa menjangkau
sasaran dalam jumlah
2) Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan
yangrumit
3) Untuk membuat alat peraga
ini membutuhkan biaya yang besar
4) Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya
4.
Jenis-jenis
Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran
adalah model dan boneka. Model adalah bentuk yang dapat dikenal menyerupai
persis benda sesungguhnya dalam ukuran skala yang diperbesar atau
dikecilkan. Boneka merupakan jenis model yang dipergunakan untuk
memperlihatkan permainan.
Menurut Nana Sudjana dkk, model dapat dikelompokkan
kedalam enam kategori yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway
model), model susun (builed-up model), model kerja (working model),
mock-up, dan diorama.masing-masing kategori model tersebut mungkin mempunyai
ukuran yang sama persis dengan ukuran aslinya atau mungkin dengan skala yang
lebih besar atau lebih kecil dari pada objek yang sesungguhnya. Berikut
ini akan dijelaskan jenis-jenis model yang telah dikemukakan diatas.
1.
Model Padat (Solid Model)
Suatu model padat biasanya memperlihatkan bagian
permukaan luar daripada objek dan acapkali membuang bagian-bagian yang
membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya.
Contohnya: sejarah persenjataan: misalnya senapan, meriam, kapak, batu,
lembing, tombak,dan pedang.
2.
Model Penampang (Cutaway Model)
Model penampang memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu
tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian
dalamnya. Kadang-kadang model ini dinamakan model X-Rayatau modelCrossectionyaitu
model penampang memotong. Contoh: anatomi manusia dan hewan, seprti: gigi,
mata, kepala, otak, torso, tulang belulang, jantung, paru-paru, dan bagian
ginjal.
3.
Model Susun (Builed-up Model)
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang
lengkap, atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Contoh: anatomi
manusia dan binatang, seperti: mata, telinga, jantung, tengkorak, otak.
4.
Model Kerja (Working Model)
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang
memperlihatkan bagian luar dari objek asli, dan mempunyai beberapa bagian dari
benda yang sesungguhnya. Contoh: peralatan musik, seperti: biola,seruling,
terompet, piano, harpa, trambulin.
5.
Mock-up
Mock-up adalah
suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang
lebih ruwet. Susunana nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga
aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti oleh siswa. Contoh: penggunaan
traffic lamp tiruan.
6.
Diorama
Diorama adalah
sebah pandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan
sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek
ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan
penyajian. Contoh: interior pada gua.
Pengertian
dan karakteristik Mock-Up
Mock-up adalah alat tiruan tiga dimensi yang dapat
memperlihatkan fungsi atau gerakan dari aspek tertentu saja dari benda, alat
atau obyek yang akan diterangkan. Pada mock-up hanya nampak bagian yang penting
yang perlu diperagakan gerakannya atau proses kerjanya kepada siswa, sedang
bagian kecil lainnya yang dianggap tidak penting atau yang dapat mengganggu
perhatian siswa dihilangkan.
Jadi sebenarnya mock-up terletak ditengah-tengah model
tiruan dengan benda sebe-narnya. Dikatakan model tidak tepat, karena dapat
memperlihatkan fungsi sebenarnya dari bagian alat itu, sebaliknya disebut benda
sebenarnya juga tidak tepat, karena bagian-bagian lain dari bentuk benda
aslinya yang tidak diterangkan, dihilangkan. Selain itu bahan baku yang dibuat
untuk alat ini bisa dibuat dari bahan yang lain dari benda atau peralatan
aslinya.
Kelebihan
dan kekurangan model Mock-up
Kelebihan dari model mock-up
1.
Memberikan pengalaman secara langsung
2.
Dapat menunjukkan obyek secara utuh
secara utuh baik kontruksi maupun cara kerja
3.
Dapat memperlihatkan struktur
organisasi secara jelas
4.
Dapat menunjukkan alur suatu proses
secara jelas
Kekurangan dari model mock-up
1.
Tidak dapat menjangkau sasaran dalam
jumlah besar
2.
Penyimpanannya memerlukan ruang yang
besar dan perawatan yang rumit
3.
Untuk membuat alat peraga membutuhkan
biaya yang besar
4.
Anak tunanetra sulit untuk
membandingkannya
Ide
Misalnya siswa waktu belajar tentang tata-tertip lalu lintas kita coba
memberikan media pembelajaran yang bermodel mock-up yaitu dengan membuatkan traffick light ukuran kecil yang dapat
menyala. Kemudian dibuatkan model lapangan yang menggambarkan perempatan jalan
dan traffick light tadi dipasang pada posisi yang tepat.
Dengan menggunakan mobil-mobilan kecil anak dapat bermain
lalu-lintas dengan menggunakan traffick light tiruan tadi. Khusus untuk mock-up
traffic light-nya dapat dibuat dari bahan yang nantinya benar-benar dapat
memperagakan seperti keadaan yang sebenarnya. Lampunya benar-benar dapat
menyala (warna merah, kuning dan hijau).
Diharapkan dengan diberikan media tersebut,peserta didik
lebih mengetahui tata-tertib lalu lintas di jalan. Dengan trafic lamp buatan
diharapkan siswa dapat mempraktekkan cara berkendara dan mematuhi tata-tertip
lalulintas di jalan.
daftar pustakanya mana ya? saya boleh tau bukunya? untuk referensi tugas akhir saya. trimakasih.
BalasHapussama bro, saya juga nyari daftar pustakanya
Hapus