Jumat, 22 Maret 2013

uts strategi pembelajaran

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Mata Kuliah                : Strategi Pembelajaran
Hari / tanggal              : Selasa dan Rabu, 16-17 Oktober 2012
Dosen                          : Mochamad Syaichudin, M. Pd.

JAWABLAH PERTANYAAN DENGAN BAIK DAN BENAR !

1.      Apa yang saudara ketahui tentang :
a)      Strategi
b)      Pembelajaran
c)      Strategi pembelajaran
d)     Pendekatan
e)      Metode
f)       Teknik
g)      Taktik
*      Menjelaskan istilah di atas harus ada landasan teori dan bagaimana pelaksanaannya dalam pembelajaran
2.      Bagaimanakah cara mengajarkan pembelajaran dari deduktif ke induktif dan dari induktif ke deduktif  ? Jelaskan disertai dengan contohnya !
3.      Mengapa ada pengklasifikasian dalam strategi belajar mengajar ? Jelaskan dan contohnya !
4.      Apakah yang dimaksud bahwa proses belajar mengajar sebagai sebuah sistem ? Jelaskan !
5.      Siswa dalam belajar memiliki beberapa pola diantaranya adalah chaining dan discrimination learning, jelaskan maksud keduanya dan disertai dengan contohnya ?
6.      Sebutkan dan jelaskan tentang ciri-ciri pembelajaran !

Catatan :
·         Waktu UTS adalah : Selasa, 22 Oktober 2012 jam 12.00
·         Pengumpulan hasil UTS tidak boleh lebih dari waktu dan jam yang telah ditetapkan
·         Melebihi waktu yang ditetapkan tidak akan dianggap mengikuti UTS
·         Bagi yang berhalangan hadir untuk segera menghubungi dosen





JAWABAN
1.      PENJELASAN ISTILAH

a)      Strategi :
Strategi adalah suatu cara dimana organisasi / lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang - peluang dan ancaman - ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan internal (A. HALIM)
Pelaksanaan dalam pembelajaran:
Di dalam strategi mengandung beberapa komponen yang akan mendukung proses pembelajaran, seperti kegiatan pembelajaran pendahuluan dimana guru bisa melakukannya dengan menarik minat peserta didik berdasarkan materi pelajaran yang akan disampaikan.
b)     Pembelajaran :
Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus. (Corey)
Pelaksanaan dalam pembelajaran :
Kegiatan belajar dapat berlangsung meskipun tidak ada pengajar atau guru.
c)      Strategi pembelajaran :
Dick dan Carey (2005:7) Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
Pelaksanaan dalam pembelajaran :
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
d)     Pendekatan :
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.


Pelaksanaan dalam pembelajaran :
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach)..
e)      Metode :
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar yang bertujuan yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik. Metode berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu (Ulih Bukit Karo-Karo, 1985: 7).
Pelaksanaan dalam pembelajaran :
Terdapat bermacam-macam metode dalam mengajar, yaitu Metode ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja Kelompok, Metode Demonstrasi dan Eksperimen, Metode sosiodrama (role-playing), Metode problem solving, Metode sistem regu (team teaching), Metode latihan (drill), Metode karyawisata (Field-trip), Metode survai masyarakat, dan Metode simulasi.
f)       Teknik :
Menurut Radhi al-Hafidh
Istilah teknik dalam pembelajaran didefinisikan dengan cara-cara dan alat yang digunakan oleh guru dalam rangka mencapai suatu tujuan, langsung dalam pelaksanaan pelajaran pada waktu itu.
Pelaksanaan dalam pembelajaran :
Penggunaan metode diskusi pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
g)      Taktik
E. Stones and S. Morris dalam Mangal (2009) menyatakan bahwa taktik adalah perilaku pengajar yang mempengaruhi, dipengaruhi, dan memiliki tujuan.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.




Pelaksanaan dalam pembelajaran :
Meskipun guru sama-sama menggunakan metode yang sama, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, mungkin ada yang terlalu serius atau malah kebalikanya, malah dibuat santai dan lebih humoris.

2.      Bagaimanakah cara mengajarkan pembelajaran dari deduktif ke induktif dan dari induktif ke deduktif  ? Jelaskan disertai dengan contohnya !

Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran dengan proses pengolahan pesan yang berlangsung dari hal-hal yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang bersifat khusus. Pada garis besarnya, strategi pembelajaran deduktif meliputi langkah-langkah (a) guru mengemukakan generalisasi, (b) penjelasan konsep-konsep, dan (c) pencarian data yang dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini, strategi pembelajaran induktif adalah strategi pembelajaran dengan proses pengolahan pesan yang berlangsung dari hal-hal yang bersifat khusus menuju ke hal-hal yang bersifat umum. Langkah-langkah pembelajaran strategi induktif, pada garis besarnya terdiri atas (a) pengajuan data/fakta atau peristiwa khusus, (b) penyusunan konsep berdasarkan fakta-fakta, dan (c) penyusunan generalisasi berdasarkan konsep-konsep. Bila sudah ada teori yang benar pada umumnya dirumuskan hipotesis, (d) terapan generalisasi pada data baru atau hipotesis, dan (e) penarikan kesimpulan lanjut.
Contoh :  dalam proses pembelajaran pertama guru mengemukakan generalisasi lalu menjelaskan konsep dan pencarian data yang dilakukan siswa dihubungkan pengajuan data/fakta atau peristiwa khusus dan disusun generalisasi berdasarkan konsep-konsep. Bila sudah ada teori yang benar pada umumnya dirumuskan hipotesis, lalu guru memberikan kesimpulan.

3.     Mengapa ada pengklasifikasian dalam strategi belajar mengajar ? Jelaskan dan contohnya !
Klasifikasi strategi pembelajaran adalah pengelompokan strategi pembelajaran berdasarkan segi-segi yang sejenis yang terdapat dalam setiap strategi pembelajaran.  Strategi dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu: strategi pembelajaran langsung (direct instruction), tak langsung (indirect instruction), interaktif, mandiri, melalui pengalaman (experimental).
Contoh : Klasifikasi Strategi pembelajaran dapat bermanfaat bagi guru untuk memilih strategi apa yang tepat untuk peserta didiknya. Contoh bila klasifikasinya dilakukan untuk anak SD. Jadi stategi yang dipilih mungkin adalah permainan atau ceramah, karena anak SD senang dengan cerita.

4.      PROSES BELAJAR MENGAJAR SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem. Di dalamnya terdapat berbagai komponen pengajaran yang saling terintegrasi dalam mencapai tujuan. Guna mencapai hasil belajar yang optimal, semua komponen di dalam proses belajar mengajar tersebut tidak boleh diabaikan. Salah satu komponen tersebut adalah penggunaan media dalam pengajaran, yang saling terkait dengan komponen lainnya dalam mencapai tujuan pengajaran. Proses belajarmengajar yang kompleks itu melibatkan sejumlah komponen yang terdiri atas: guru, tujuan pelajaran, materi pelajaran, media, sistem pengajaran, sumber pelajaran, manajemen interaksi, evaluasi dan siswa.Penggunaan media pengajaran yang diintegrasikan dengan tujuan dan isi pelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu belajar-mengajar. Tugas dan perana media sebagai alat bantu dalam mengantarkan atau menyampaikan pesan dalam hal ini materi pelajaran dari sumber (guru) kepada penerima pesan (siswa).

5.      POLA BELAJAR TIPE CHAINING DAN DISCRIMINATION LEARNING
a.      Belajar Tpe 3: Chaining (Rantai atau Rangkaian)
Tipe 3, Chaining (mempertautkan), dan tipe 4 Verbal Asso­ciation. Kedua tipe belajar ini setaraf, yaitu belajar mengajar yang menghubungkan satuan ikatan S -R yang satu dengan yang lain. Kondisi yang diperlukan dalam berlangsungnya tipe belajar ini antara lain secara internal anak sudah harus menguasai sejumlah satuan pola S-R, baik psikomotorik maupun verbal. Selain itu, prinsip kesinambungan, pengulangan, dan reinforcement tetap penting bagi berlangsungnya proses chaining dan association..
Contoh: seorang pemain bisbol mengayunkan tongkat untuk memukul bola bisbol. Seorang siswa membaca kata tersebut dengan benar. Anda menancapkan kabel listrik ke stopkontak yang tepat. Anda mengatakan "Terima Kasih" ketika seseorang memberi Anda sesuatu. Masing-masing satu contoh melibatkan perilaku yang terjadi dalam situasi yang benar. Namun demikian, banyak situasi memerlukan perilaku kompleks yang memiliki beberapa komponen tanggapan. Sebuah perilaku kompleks yang terdiri dari banyak komponen perilaku yang terjadi bersama-sama secara berurutan disebut rantai perilaku. 

b.      Belajar Tipe 5: Discrimination Learning (Belajar Diskriminasi)
Discrimination learning atau belajar membedakan. Tipe ini peserta didik mengadakan seleksi dan pengujian di antara­ perangsang atau sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian memilih pola-pola respons yang dianggap paling sesuai. Kondisi utama berlangsung proses belajar ini adalah anak didik sudah mempunyai pola aturan melakukan chaining dan association serta pengalaman (pola S-R)
Contoh:. Guru mengenal peserta didik serta nama masing-masing karena mampu mengadakan diskriminasi di antara anak ­itu. Diskriminasi didasarkan atas chain. Anak misalnya harus mengenal mobil tertentu berserta namanya. Untuk mengenal model lain diadakannya chain baru  dengan kemungkinan yang satu akan mengganggu yang satunya lagi. Makin banyak yang dirangkaikan, makin besar kesulitan yang dihadapi, karena kemungkinan gangguan atau interference itu, dan kemungkinan suatu chain dilupakan.

6.      CIRI-CIRI PEMBELAJARAN
Menurut Eggen & Kauchak (1998) Menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:
a)      siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan,
b)      guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran,
c)      aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian,
d)     guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi,
e)      orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta
f)       guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.
Adapun ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa sebagai berikut :Motivasi belajar,Bahan belajar, Alat Bantu belajar, Suasana belajar, Kondisi siswa yang belajar.


DAFTAR PUSTAKA


·         Tonjulianto. 07 desember 2012. Pembelajaran induktif dan deduktif (online) http://tonijulianto.wordpress.com/2012/07/12/pembelajaran-induktif-dan-pembelajaran-deduktif/
·         Halim. 22 Oktober 2012. Definisi strategi (online)
http://carapedia.com/pengertian_definisi_strategi_info2036.html
·         Senjaya, Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
·         W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umus Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993).
·         Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar (Cet. I; Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997).
·         Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Cet. IX; Jakarta: Bumi Aksara, 1993).
http://goblogyow.blogspot.com/2010/03/chaining.html. diakses tanggal 19 Oktober 2012)
·         Afgani, Muhammad Win. 20 Januari 2010. Proses Belajar Mengajar Sebuah Sistem. [online]. (http://muhammad-win-afgani.blogspot.com/2010/01/proses-belajar-mengajar-sebagai-sistem.html. diakses tanggal 19 Oktober 2012).

2 komentar: